Minggu, 20 Oktober 2019

PENGAMATAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS KOLONI BAKTERI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI




PRAKTIKUM 4
PENGAMATAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS
KOLONI BAKTERI

Disusun oleh:
KELOMPOK 4
Yogi Septian Hamdani            135180263
Fitri Ayu Nandasari                 135180296
Elliza Yuliani Karinda             135180297
Maya Bella Savira                   135180299
Mawadah Iga Salsabila           135180300
Nanda Nur Erlyani                  135180301
Sinta Miyah Firanda Sari        135180302

LABORATORIUM MIKROBIOLGI
AKADEMI FARMASI SURABAYA
2019



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Koloni bakteri tiap spesies berbeda, koloni bakteri sendiri merupakan kumpulan dari bakteri sehingga terbentuk suatu kelompok. Bakteri sering digunakan, sehingga penting untuk mempelajari morfologi koloni bakteri, karena bila bakteri dinokulasikan dan ditumbuhkan pada suatu media maka bakteri itu akan menunjukkan sifat-sifatnya. Sehingga bila sudah diketahui morfologi bakteri maka sel-sel bakteri dapt dipisahkan sehingga sel tumbuh menjadi koloni pada mediumnya masing-masing.
Pada percobaan yang dilakukan, morfologi yang diamati adalah Eschericia coli, Bascillus subtils, Staphylococus aureus, Pseudomonas aeruginosa. Bakteri tersebut diamati pada 4 medium yaitu petri dish, agar miring, agar cair (broth), dan agar tegak. Parameter yang diamati adalahan pertumbuhan dan kebutuhan oksigen, bentuk koloni, ukuran, elevasi, margin, dan warna koloni.
B.     Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
           1.      Bagaimana cara untuk melakukan pengamatan morfologi mikroba secara makroskopik?    
           2.      Bagaimana cara untuk melakukan pengamatan morfologi mikroba secara mikroskopik?
           3.      Bagaimana cara mengetahui kebutuhan oksigen dari masing-masing bakteri ?

C.     Tujuan
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
           1.      Mengetahui perbedaan koloni Eschericia coli, Bascillus subtilis, Staphylococus aureus,                       Pseudomonas aeruginosa.
            2.      Mengetahui kebutuhan oksigen dari masing-masing bakteri.
            3.      Mengetahui bentuk bakteri dan gram dari masing-masing bakteri.

D.     Manfaat
Adapun manfaat setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa :
            1.      Mampu melakukan pengamatan morfologi mikroba secara makroskopik.
            2.      Mampu melakukan pengamatan morfologi mikroba secara mikroskopik.
            3.      Mampu mengetahui jenis gram masing-masing bakteri.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bakteri
            Bakteri adalah organisme prokariotik yang umumnya tidak mempunyai klorofil, dan produksi seksualnya terjadi melalui pembelahan sel. Bakteri pada umumnya merupakan makhluk hidu[ yang memiliki DNA, akan tetapi DNA bakteri pada umumnya bakteri tidak berada pada nukleus yang  juga tidak mempunyai membran sel. DNA ekstrakromosomal dari bakteri  tergabung menjadi satu plasmid yang berbentuk kecil dan sirkuler ( Jawetz, 2004). Menurut Dwidjoseputro (1985) Ukuran sel bakteri pada umumnya adalah 0,5-1,0 µm, dan mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat atau kokus, batang atau bacil, dan berbentuk spiral

2.2. Identifikasi Bakteri
Identifikasi bakteri dapat dilakukan dengan dua cara baik secara morfologi ataupun secara fisiologi, identifikasi yang dilakukan secara morfologi dapat meliputi bentuk koloni, struktur koloni, bentuk sel, ukuran sel, dan pewarnaan bakteri. Pengamatan morfologi kemudian dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis, pengaman makroskopis dilakukan dengan cara mengamati mikroorganisme pada bagian-bagian yang nampak dan  dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti bentuk koloni, tepian koloni, elevasi koloni dan permukaan koloni (Cappucino & Sherman, 1987). Sedangkan pengamatan mikroskopis untuk mengetahui bentu bakteri dan pewarnaan gram pada bakteri.

2.3. Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif
Secara umum jenis bakteri secara gram dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri  yang mempunyai gram negatif mempunyai zat lipid yang sangat mudah larut selama pencucian dengan menggunakan alkohol, sehingga pori yang ada pada dinding sel membesar sehingga menyebabkan permeabilitas pada dinding sel menjadi besar, dan zat warna yang  diserap menjadi mudah untuk dilepaskan sehingga bakteri menjadi tidak berwarna. Sedangkan bakteri gram positif mempunyai sifat yang berbeda jika dibandingkan dengan bakteri gram negatif, dimana bakteri gram positif pada saat proses pencucian dengan alkohol mengalami denaturasi protein pada dinding sel nya. Sehingga menyebabkan protein menjadi keras dan kaku, kemudian pori akan menjadi kecil dan permeabilitas menjadi kurang sehingga kristal violter tetap dipertahankan dan mengakibatkan muncul warna ungu. (Staf Pengajar FKUI, 1993).
2.4. Karakteristik bakteri
1) Escherichi coli
Escherichi coli merupakan salah satu jenis bakteri yang tergolong dalam genus Escherichia dan familia entherobacteriaceae . Bakteri tersebut umumnya bersifat gram negatif, berbentuk batang pendek, tidak tahan asam, tidak berspora, bersifat aerob atau fakultatif anaerob. Bakteri ini memiliki daya tahan berbulan-bulan dalam tanah dan di dalam air, peka terhadap Streptomisin, Tetrasiklin, kloramfenikol, dan menghasilkan toksin berupa endotoksin dan eksotoksin.(Gupte, 1990: 262). Sebagian besar Escherichia coli bersifat motil dengan alat pergerakan berupa flagel.Bakteri ini tumbuh dengan baik pada suhu 10 - 400C dan pH optimum lingkungan antara  6,5 sampai 7,5 (Ferdiaz, 1993 dalam Agustina, 2008:16)

2) Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa bersifat motil dan berbentuk batang, dengan ukuran sekitar 0.6 × 2 μm . Bakteri ini tergolong kelompok bakteri gram negatif dan dapat muncul dalam bentuk tunggal, berpasangan atau kadang-kadang dalam bentuk rantai pendek. (Brooks et al., 2013) Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri obligat yang dapat tumbuh dengan mudah pada berbagai jenis media pembiakan, terkadang mengeluarkan bau manis atau menyerupai bau buah-buahan seperti anggur atau seperti jagung. Beberapa strain menyebabkan hemolisis darah.(El-Fouly et al., 2015; Brooks et al., 2013) aeruginosa membentuk koloni besar dan halus dengan permukaan rata dan meninggi (fried egg apperance) dan koloni halus dan mukoid yang biasanya didapat dari sekresi saluran pernafasan dan saluran kemih (Todar, 2012).

3) Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif, berbentuk bulat berdiameter 0,7-1,2 μm, tersusun dalam kelompok-kelompok yang tidak teratur seperti buah anggur, fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan tidak bergerak. Bakteri ini tumbuh pada suhu optimum 37 ºC, tetapi membentuk pigmen paling baik pada suhu kamar (20-25 ºC). Koloni pada perbenihan padat berwarna abu-abu sampai kuning keemasan, berbentuk bundar, halus, menonjol, dan berkilau. Lebih dari 90% isolat klinik menghasilkan S. aureus yang mempunyai kapsul polisakarida atau selaput tipis yang berperan dalam virulensi bakteri. Berbagai derajat hemolisis disebabkan oleh S. aureus dan kadang-kadang oleh spesies stafilokokus lainnya. (Jawetz et al., 2008).

4) Bacillus subtilis
Bacillus mempunyai kemampuan mengontrol bakteri patogen dan menekan pertumbuhan bakteri lain melalui antibiotik yang dihasilkannya / kompetisi dalam hal perebutan nutrisi dan ruang. Hal ini didukung dari hasil penelitian terakhir bahwa Bacillus berpotensi menghasilkan senyawa antibakteri berupa lipopeptida yang disebut basitrasin yang dapat membunuh bakteri patogen (Agustina, 2008: 4).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


1.      Pengamatan Makroskopis Bakteri
         A.     Alat dan bahan :
            1.      Media bakteri
            2.      Jarum ose
            3.      Api bunsen
            4.      Objek glass
            5.      Label preparat
            6.      Larutan NaCl
            7.      Penjepit kayu

       B.     Cara Kerja
Pengamatan makroskopis, hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut :
          a)       Bentuk koloni: tidak beraturan, akar, seperti batang, berkarat, dan benang
          b)       Bentuk tepi koloni: rata, tidak beraturan, seperti rumbai, berombak, berlekuk, dan flamen atau             seperti benang-benang.
          c)       Struktur koloni: transparan, tembus cahaya, tidak tembus cahaya, berombak, seperti pohon,                 dan seperti benang.
          d)       Elevasi: datar tipis merata, cembung, menonjol seperti tumbuh kuncup, seperti bantal, tebal,               dan menonjol.

2.      Pengamatan Mikroskopis Bakteri

1)      Bentuk bakteri
            A.     Alat dan bahan:
1.      Kaca objek
2.      Biakan cair
3.      Biakan padat
4.      Bunsen
5.      Mikroskop

            B.     Preparasi yang dilakukan supaya dapat mengamati bentuk bakteri, yaitu.
1. Mempersiapkan kaca objek. Kaca objek harus bersih dan bebas lemak untuk membuat apusan bakteri yang akan diwarnai.
2. Mempersiapkan apusan. Apusan yang baik adalah yang tipis dan kering,terlihat seperti lapisan yang tipis.
3. - Biakan cair : suspensi sel sebanyak satu atau dua macam jarum inokulasi diletakkan pada kaca objek, lalu diapuskan pada kaca objek selebar 1-2 cm. Biarkan mengering di udara atau di atas api kecil dengan jarak 25 cm.
- Biakan padat : bakteri diencerkan terlebih dahulu. Letakkan setetes air pada kaca objek, lalu dengan jarum inokulasi ambil bakteri dari biakan padat, letakkan pada tetesan air dan apuskan. Biarkan mengering diudara.
4. Fiksasi dengan pamanasan. Apusan bakteri pada kaca objek bila tidak diletakkan secara kuat, dapat terhapus pada waktu proses pewarnaan lebih lanjut. Proses peletakkan apusan pada kaca objek daat dilakukan di antaranya dengan cara memanaskan di atas api.

2)      Warna gram bakteri
             A.  Alat dan bahan ;
1.      Mikroskop
2.      Obyek glass
3.      Penjepit kayu
4.      Botol semprot aquadest
5.      Tissue
6.      Kristal violet
7.      Iodin
8.      Alcohol 70%
9.      safranin


          B.  Preparasi yang dilakukan supaya dapat mengamati pewarnaan gram bakteri:
       1. Pewarnaan gram negatif dan pewarnaan gram positif
       2. Siapkan kaca objek lalu teteskan aquades di atasnya
       3. Buat apusan dari dua biakan bakteri dengan menggunakan jarum inokulum
       4. Difiksasi diatas api bunsen selama lima detik
       5. Teteskan larutan kristal violet diatasnya
       6. Kemudian biarkan 60 detik
       7. Siram dengan aquades
       8. Teteskan iodium di atas kaca objek krmudian diamkan 60 detik
       9. Teteskan alkohol 70% diatasnya kemudian diam kan selama 30 detik
     10. Tetes kan larutan safranin kemudian diamkan selama 60 detik
     11. Teteskan aquades di atasnya
     12. Serap air yang menggenang diatas kaca objek dengan kertas serap
     13. Amati di bawah perbesaran mikroskop




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Praktikum
Data hasil praktikum mikrobiologi pengamatan kebutuhan oksigen, pengamatan secara makroskopis dan pengamatan secara mikroskopis bakteri sebagai berikut :

Ø   Kebutuhan Oksigen
NO.
NAMA BAKTERI
HASIL PENGAMATAN
1.
Bacsillus subtilis

Keterangan :
Bakteri bersifat aerob obligat, tumbuh diatas permukaan media karena membutuhkan oksigen untuk hidup dan berkembang biak.
Bacsillus subtilis

Deskripsi menurut pengamatan :
Pada media padat (Na) bakteri tumbuh diatas permukaan media sesuai sifatnya yaitu aerob obligat.
Pada media cair (Nb) bakteri tumbuh di atas permukaan media dan didasar tabung.

2.
Staphylococus aureus

Keterangan :
Bakteri bersifat anaerob fakultatif, bakteri tumbuh di tengah media atau tersebar dan didasar tabung. Bakteri anaerob fakultatif dapat tumbuh dan berkembang tanpa membutuhkan oksigen dan hanya dapat tumbuh saja jika terdapat oksigen.

Staphylococus aureus

Deskripsi menurut pengamatan : Pada media padat (Na) bakteri tumbuh diatas permukaan dan tersebar ditengah media.
Pada media cair (Nb) bakteri tumbuh diatas permukaan media dan didasar tabung.
3.
Escherchia coli

Keterangan :
Bakteri bersifat anaerob fakultatif, bakteri tumbuh di tengah media atau tersebar dan didasar tabung. Bakteri anaerob fakultatif dapat tumbuh dan berkembang tanpa membutuhkan oksigen dan hanya dapat tumbuh saja jika terdapat oksigen.

Escherchia coli

Deskripsi menurut pengamatan : Pada media padat (Na) bakteri tumbuh diatas permukaan dan tersebar ditengah media.
Pada media cair (Nb) bakteri tumbuh tersebar pada media. Sesuai dengan sifat bakteri anaeroh fakultatif.
4.
Pseudomonas aeruginosa

Keterangan :
Bakteri bersifat aerob obligat, tumbuh diatas permukaan media karena membutuhkan oksigen untuk hidup dan berkembang biak.

Pseudomonas aeruginosa

Deskripsi menurut pengamatan : Pada media padat (Na) bakteri tumbuh diatas permukaan media.
Pada media cair (Nb) bakteri tumbuh diatas permukaan media.



Ø  Pengamatan Secara Makroskopis
NO.
NAMA BAKTERI
HASIL PENGAMATAN
1.
Bacsillus subtilis

Keterangan menurut literature :
Warna    : Putih keruh
Forming : Irregular
Margin   : Entire

Bacsillus subtilis

Deskripsi menurut pengamatan : Warna    : Putih
Forming : Irregular
Ukuran   : Moserate
Margin   : Lobate
Elevasi   : Raised

2.
Staphylococus aureus

Keterangan menurut literature :
Warna    : Kuning keemasan
Forming : Irregular
Ukuran   : Small
Margin   : Entire
Elevasi   : Flat

Staphylococus aureus

Deskripsi menurut pengamatan : Warna    : Kuning
Forming : Circular
Ukuran   : Small
Margin   : Undulate
Elevasi   : Raised
3.
Escherchia coli

Keterangan menurut literature :
Warna    : Putih susu
Ukuran   : Small
Elevasi   : Raised

Escherchia coli

Deskripsi menurut pengamatan : Warna    : Kuning keemasan
Forming : Irregular
Ukuran   : Moserate
Margin   : Undulate
Elevasi   : Raised
4.
Pseudomonas aeruginosa

Keterangan menurut literature :
Warna    : Kehijauan putih
Ukuran   : Moserate
Margin   : Entire
Elevasi   : Flat

Pseudomonas aeruginosa

Deskripsi menurut pengamatan : Warna    : Hijau muda
Forming : Circular
Ukuran   : Moserate
Margin   : Intire
Elevasi   : Flat


Ø  Pengamatan Secara Mikroskopis
NO.
NAMA BAKTERI
HASIL PENGAMATAN
1.
Bacsillus subtilis

Keterangan menurut literature :
Bakteri Bacsillus subtilis termasuk bakteri gram positif. Pada uji pewarnaan gram bakteri akan berwarna ungu.

Bacsillus subtilis

Deskripsi menurut pengamatan :


Hasil dari pewarnaan gram, bakteri Bacsillus subtilis menunjukkan warna ungu sesuai dengan literature.

2.
Staphylococus aureus

Keterangan menurut literature :
Bakteri Staphylococus aureus termasuk bakteri gram positif. Pada uji pewarnaan gram bakteri akan berwarna ungu.

Staphylococus aureus

Deskripsi menurut pengamatan :


Hasil dari pewarnaan gram, bakteri Staphylococus aureus menunjukkan warna ungu sesuai dengan literature.

3.
Escherchia coli

Keterangan menurut literature :
Bakteri Escherchia coli termasuk bakteri gram negative. Pada uji pewarnaan gram bakteri akan berwarna merah.

Escherchia coli

Deskripsi menurut pengamatan :


Hasil dari pewarnaan gram, bakteri Escherchia coli menunjukkan warna merah sesuai dengan literature.

4.
Pseudomonas aeruginosa

Keterangan menurut literature :
Bakteri Pseudomonas aeruginosa termasuk bakteri gram negative. Pada uji pewarnaan gram bakteri akan berwarna merah.

Pseudomonas aeruginosa

Deskripsi menurut pengamatan :


Hasil dari pewarnaan gram, bakteri Pseudomonas aeruginosa menunjukkan warna merah sesuai dengan literature.



4.2  Pembahasan
1)      Kebutuhan Oksigen
Kebutuhan oksigen pada setiap bakteri berbeda dengan bakteri lainnya. Maka dari itu kita harus mengetahui bagaimana kebutuhan oksigen bakteri yang akan kita amati terlebih dahulu. Bakteri Bacillus subtilis bersifat aerob obligat, yaitu hanya dapat tetap hidup dan berkembang biak jika ada oksigen. Bakteri aerob obligat akan hidup dan tumbuh diatas permukaan media. Menurut hasil pengamatan bakteri Bacsillus subtilis pada media padat (Na) bakteri tumbuh diatas permukaan media, sesuai dengan sifat aerob obligat. Sedangkan pada media cair (Nb) bakteri tumbuh di atas permukaan media dan didasar tabung. Bakteri Bacillus dapat hidup dan berkembang biak dengan baik  di atas permukaan media, namun juga dapat hidup didasar permukaan tetapi tidak dapat berkembang biak.

Bakteri Staphylococus aureus bersifat anaerob falkultatif  yaitu dapat bertahan hidup dan berkembang biak tanpa oksigen tetapi tetap dapat hidup dengan oksigen. Bakteri anaeroh fakuktatif akan tumbuh dan berkembang biak pada dasar permukaan media. Pada media padat (Na) bakteri tumbuh diatas permukaan dan tersebar ditengah media. Pada media cair (Nb) bakteri tumbuh diatas permukaan media dan didasar tabung. Terdapat kemungkinan bahwa media padat dan cair kami terkontaminasi oleh mikroorganisme lainnya sehingga tidak menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori.

Bakteri Escherchia coli bersifat anaerob falkultatif  yaitu dapat bertahan hidup dan berkembang biak tanpa oksigen tetapi tetap dapat hidup dengan oksigen. Bakteri anaeroh fakuktatif akan tumbuh dan berkembang biak pada dasar permukaan media. Pada media padat (Na) bakteri tumbuh diatas permukaan dan tersebar ditengah media. Pada media cair (Nb) bakteri tumbuh tersebar pada media. Sesuai dengan sifat bakteri anaeroh fakultatif. Pada media padat kami ada kemungkinan media terkontaminasi dengan mikroorganisme lain sehingga menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan teori.

Bakteri Pseudomonas aeruginosa bersifat aerob obligat, yaitu hanya dapat tetap hidup dan berkembang biak jika ada oksigen. Bakteri aerob obligat akan hidup dan tumbuh diatas permukaan media. Pada media padat (Na) bakteri tumbuh diatas permukaan media. Pada media cair (Nb) bakteri tumbuh diatas permukaan media. Pada media padat dan media cair menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori bahwa bakteri  pseudomonas bersifat aerob obligat yang hidup di atas permukan media.

2)      Pengamatan Makroskopis
Pada pengamatan secara makroskopis dilihat warna, bentuk, ukuran, margin, dan elevasi dari tiap bakteri. Hasil pengamatan makroskopis agak sedikit bebeda dengan hasil makroskopis menurut literature, hal ini ada kemungkinan hasil makroskopis dari literature menggunakan media yang berbeda dengan media yang kita gunakan sehinga menghasilkan bentuk, ukuran yang agak berbeda.


3)      Pengamatan Mikroskopis
Pengamatan secara mikroskopis bertujuan untuk mengetahui bentuk bakteri dan mengetahui jenis gram bakteri. Bentuk bakteri bermacam-macam, yaitu cocus (bulat), basil (batang), dan spiral (lengkung). Pewarnaan gram termasuk pengecatan diferensial karena dapat digunakan untuk membedakan bakteri dalam dua kelompok besar, yaitu gram positif dan gram negative. Dalam pengecatan gram, tahap-tahap yang dilakukan yaitu mewarnai bakteri dengan pewarna utama basa yaitu larutan kristal violet, diikuti dengan larutan iodium untuk memperkuat warna kristal violet. Kemudian mencuci sel dengan larutan peluntur alcohol 70% untuk menghilangkan warna kristal violet, selanjutnya diwarna dengan pewarna safranin. Bakteri yang tidak melepaskan warna kristal violet setelah pelunturan akan tetap berwarna ungu disebut dengan bakteri gram positif. Sedangkan bakteri yang melepaskan warna kristal violet setelah pelunturan dan mengikat warna safranin akan berwarna merah disebut bakteri gram negative.
Bakteri bacillus subtilis berbentuk batang rantai maupun tunggal dan mempertahankan warna ungu pada saat pewarnaan gram yang artinya bakteri gram postif. Bakteri Staphylococus aerus berbentuk cocus (bulat) seperti untaian buah anggur, dan merupakan bakteri gram positif karena mempertahankan warna ungu pada saat pewarnaan gram. Bakteri E-coli berbentuk batang (basil), dan merupakan bakteri gram negative karena megikat warna merah dari safranin. Bakteri Pseudomonas aeruginosa berbentuk batang atau cocus, dan merupakan bakteri gram negative karena megikat warna merah dari safranin padasaat pewarnaan gram.






BAB V
KESIMPULAN DAN EVALUASI


I. Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa dapat diketahui beberapa macam bakteri memiliki bentuk, warna, gram, dan kebutuhan oksigen yang berbeda-beda. Ada 3 pengamatan yang dilakukan pada praktikum ini, yaitu pengamatan berdasarkan kebutuhan oksigen dimana bakteri yang diamati terdapat pada tabung rekasi, pengamatan secara makroskopis yaitu mengamati bakteri yang terdapat pada cawan petri secara kasat mata mulai dari forming, warna, ukuran, margin, dan elevasi. Dan yang tetakhir adalah pengamatan secara mikroskopis. Yang diamati pada pengamatan mikroskopis yaitu pewarnaan gram pada bakteri.
Pada pengamatan berdasarkan kebutuhan oksigen dan pengamatan secara makroskopis, terdapat beberapa hasil yang tidak sesuai dikarenakan adanya kontaminasi sehingga terdapat bakteri lain yang ikut terisolasi. Untuk pengamatan mikroskopis, pewarnaan gram pada bakteri menunjukkan hasil yang sesuai dengan literatur yang ada.

II. Evaluasi
1) Jelaskan tahap-tahap pengamatan makroskopis bakteri!
Jawab:
Dalam pengamatan makroskopis, hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut :
3.      Bentuk koloni: tidak beraturan, akar, seperti batang, berkarat, dan benang
4.      Bentuk tepi koloni: rata, tidak beraturan, seperti rumbai, berombak, berlekuk, dan flamen atau seperti benang-benang.
5.      Struktur koloni: transparan, tembus cahaya, tidak tembus cahaya, berombak, seperti pohon, Dn seperti benang.
6.      Elevasi: datar tipis merata, cembung, menonjol seperti tumbuh kuncup, seperti bantal, tebal, dan menonjol.



2) Jelaskan tahap-tahap pengamatan mikroskopis bakteri!
Jawab :

A. Bentuk bakteri
Preparasi yang dilakukan supaya dapat mengamati bentuk bakteri, yaitu.
1. Mempersiapkan kaca objek. Kaca objek harus bersih dan bebas lemak untuk membuat apusan bakteri yang akan diwarnai.
2. Mempersiapkan apusan. Apusan yang baik adalah yang tipis dan kering,terlihat seperti lapisan yang tipis.
- Biakan cair : suspensi sel sebanyak satu atau dua macam jarum inokulasi diletakkan pada kaca objek, lalu diapuskan pada kaca objek selebar 1-2 cm. Biarkan mengering di udara atau di atas api kecil dengan jarak 25 cm.
- Biakan padat : bakteri diencerkan terlebih dahulu. Letakkan setetes air pada kaca objek, lalu dengan jarum inokulasi ambil bakteri dari biakan padat, letakkan pada tetesan air dan apuskan. Biarkan mengering diudara.
3. Fiksasi dengan pamanasan. Apusan bakteri pada kaca objek bila tidak diletakkan secara kuat, dapat terhapus pada waktu proses pewarnaan lebih lanjut. Proses peletakkan apusan pada kaca objek daat dilakukan di antaranya dengan cara memanaskan du atas api.

B. Warna gram bakteri

1. Pewarnaan gram negatif dan pewarnaan gram positif
2. Siapkan kaca objek lalu teteskan aquades di atasnya
3. Buat apusan dari dua biakan bakteri dengan menggunakan jarum inokulum
4. Difiksasi diatas api bunsen selama lima detik
5. Teteskan larutan kristal violet diatasnya
6. Kemudian biarkan 60 detik
7. Siram dengan aquades
8. Teteskan iodium di atas kaca objek krmudian diamkan 60 detik
9. Teteskan alkohol 70% diatasnya kemudian diam kan selama 30 detik
10. Tetes kan larutan safranin kemudian diamkan selama 60 detik
11. Teteskan aquades di atasnya
12. Serap air yang menggenang diatas kaca objek dengan kertas serap
13. Amati di bawah perbesaran mikroskop


3. Sebutkan nama reagen pewarna Gram!
- Kristal volet
- Iodin
- Safranin






BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

·         Kezia, L. 2016. Laporan Mikrobiologi Morfologi Koloni Bakteri. (Online: https://www.academia.edu/25414187/LAPORAN_MIKROBIOLOGI_Morfologi_Koloni_Bakteri).  Diakses tanggal 19 Oktober 2019.
·         Aditia, L. 2014. Laporan Praktikum Mikrobiologi “Morfologi Mikroorganisme”. (online: https://www.academia.edu/16007147/Laporan_Praktikum_Mikrobiologi_Morfologi_Mikroorganisme_). Diakses tanggal 19 Oktober 2019.
·         Qatrunsalwa, F. 2016. Laporan Teknik Pewarnaan Mikroba. (Online: https://www.acade,ia.edu/29364104/LAPORAN_TEKNIK_PEWARNAAN_MIKROBA?auto=download). Diakses tanggal 20 Oktober 2019.
·         Feliata, dkk. 2004. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik dari Ikan Kerapu Macan (Ephinephelus fuscogatus) dLm Upaya Efisiensi Pakan Ikan. Pekanbaru
·         Ariyanoi, W. 2016. Pertumbuhan Bakteri E-Coli dan Bacillus SubtilisPada Media Singkong, Ubi Jalar Kuning Sebagai Substitusi Media Na.
·         Handayani, p. 2015. Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktifitas Antimikroba Kapang Endofit Dari Daun Tanaman Tamblong (Syzygium Cumini L.) Terhadap Escherchia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtiliis, Staphylococus aerus, Candida albicans. Jakarta: UIN Syarif Hidatullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar