LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PRAKTIKUM 4
PENGAMATAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS
KOLONI BAKTERI
Disusun oleh:
KELOMPOK 4
Yogi Septian
Hamdani 135180263
Fitri Ayu
Nandasari 135180296
Elliza Yuliani
Karinda 135180297
Maya Bella
Savira 135180299
Mawadah Iga
Salsabila 135180300
Nanda Nur
Erlyani 135180301
Sinta Miyah
Firanda Sari 135180302
LABORATORIUM MIKROBIOLGI
AKADEMI FARMASI SURABAYA
2019
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Koloni bakteri tiap spesies
berbeda, koloni bakteri sendiri merupakan kumpulan dari bakteri sehingga terbentuk
suatu kelompok. Bakteri sering digunakan, sehingga penting untuk mempelajari
morfologi koloni bakteri, karena bila bakteri dinokulasikan dan ditumbuhkan
pada suatu media maka bakteri itu akan menunjukkan sifat-sifatnya. Sehingga
bila sudah diketahui morfologi bakteri maka sel-sel bakteri dapt dipisahkan
sehingga sel tumbuh menjadi koloni pada mediumnya masing-masing.
Pada
percobaan yang dilakukan, morfologi yang diamati adalah Eschericia coli, Bascillus subtils, Staphylococus aureus,
Pseudomonas aeruginosa. Bakteri tersebut diamati pada 4 medium yaitu petri
dish, agar miring, agar cair (broth), dan agar tegak. Parameter yang diamati
adalahan pertumbuhan dan kebutuhan oksigen, bentuk koloni, ukuran, elevasi,
margin, dan warna koloni.
B.
Rumusan
masalah
Adapun rumusan masalah pada praktikum kali ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara untuk
melakukan pengamatan morfologi mikroba secara makroskopik?
2. Bagaimana cara untuk
melakukan pengamatan morfologi mikroba secara mikroskopik?
3. Bagaimana cara mengetahui
kebutuhan oksigen dari masing-masing bakteri ?
C. Tujuan
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
1.
Mengetahui
perbedaan koloni Eschericia coli, Bascillus subtilis, Staphylococus
aureus, Pseudomonas aeruginosa.
2. Mengetahui kebutuhan oksigen dari
masing-masing bakteri.
3. Mengetahui bentuk bakteri dan
gram dari masing-masing bakteri.
D.
Manfaat
Adapun manfaat setelah melakukan
praktikum ini diharapkan mahasiswa :
1. Mampu melakukan pengamatan morfologi mikroba secara makroskopik.
2. Mampu melakukan pengamatan morfologi mikroba secara mikroskopik.
3.
Mampu mengetahui jenis gram masing-masing bakteri.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Bakteri
Bakteri adalah organisme prokariotik yang umumnya
tidak mempunyai klorofil, dan produksi seksualnya terjadi melalui pembelahan
sel. Bakteri pada umumnya merupakan makhluk hidu[ yang memiliki DNA, akan
tetapi DNA bakteri pada umumnya bakteri tidak berada pada nukleus yang juga tidak mempunyai membran sel. DNA ekstrakromosomal dari
bakteri tergabung menjadi satu plasmid
yang berbentuk kecil dan sirkuler ( Jawetz, 2004). Menurut Dwidjoseputro (1985)
Ukuran sel bakteri pada umumnya adalah 0,5-1,0 µm, dan mempunyai tiga bentuk
dasar yaitu bulat atau kokus, batang atau bacil, dan berbentuk spiral
2.2. Identifikasi Bakteri
Identifikasi
bakteri dapat dilakukan dengan dua cara baik secara morfologi ataupun secara
fisiologi, identifikasi yang dilakukan secara morfologi dapat meliputi bentuk
koloni, struktur koloni, bentuk sel, ukuran sel, dan pewarnaan bakteri.
Pengamatan morfologi kemudian dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu pengamatan
secara makroskopis dan mikroskopis, pengaman makroskopis dilakukan dengan cara
mengamati mikroorganisme pada bagian-bagian yang nampak dan dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti
bentuk koloni, tepian koloni, elevasi koloni dan permukaan koloni (Cappucino
& Sherman, 1987). Sedangkan pengamatan mikroskopis untuk mengetahui bentu
bakteri dan pewarnaan gram pada bakteri.
2.3. Bakteri Gram
Positif dan Gram Negatif
Secara
umum jenis bakteri secara gram dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gram positif
dan gram negatif. Bakteri yang mempunyai
gram negatif mempunyai zat lipid yang sangat mudah larut selama pencucian
dengan menggunakan alkohol, sehingga pori yang ada pada dinding sel membesar
sehingga menyebabkan permeabilitas pada dinding sel menjadi besar, dan zat
warna yang diserap menjadi mudah untuk
dilepaskan sehingga bakteri menjadi tidak berwarna. Sedangkan bakteri gram
positif mempunyai sifat yang berbeda jika dibandingkan dengan bakteri gram
negatif, dimana bakteri gram positif pada saat proses pencucian dengan alkohol
mengalami denaturasi protein pada dinding sel nya. Sehingga menyebabkan protein
menjadi keras dan kaku, kemudian pori akan menjadi kecil dan permeabilitas
menjadi kurang sehingga kristal violter tetap dipertahankan dan mengakibatkan
muncul warna ungu. (Staf Pengajar FKUI, 1993).
2.4.
Karakteristik bakteri
1)
Escherichi coli
Escherichi
coli merupakan salah satu jenis
bakteri yang tergolong dalam genus Escherichia
dan familia entherobacteriaceae .
Bakteri tersebut umumnya bersifat gram negatif, berbentuk batang pendek, tidak
tahan asam, tidak berspora, bersifat aerob atau fakultatif anaerob. Bakteri ini
memiliki daya tahan berbulan-bulan dalam tanah dan di dalam air, peka terhadap Streptomisin, Tetrasiklin, kloramfenikol,
dan menghasilkan toksin berupa endotoksin dan eksotoksin.(Gupte, 1990: 262).
Sebagian besar Escherichia coli bersifat
motil dengan alat pergerakan berupa flagel.Bakteri ini tumbuh dengan baik pada
suhu 10 - 400C dan pH optimum lingkungan antara 6,5 sampai 7,5 (Ferdiaz, 1993 dalam Agustina,
2008:16)
2) Pseudomonas
aeruginosa
Pseudomonas
aeruginosa bersifat motil dan
berbentuk batang, dengan ukuran sekitar 0.6 × 2 μm . Bakteri ini tergolong
kelompok bakteri gram negatif dan dapat muncul dalam bentuk tunggal,
berpasangan atau kadang-kadang dalam bentuk rantai pendek. (Brooks et al.,
2013) Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri obligat yang dapat tumbuh dengan
mudah pada berbagai jenis media pembiakan, terkadang mengeluarkan bau manis
atau menyerupai bau buah-buahan seperti anggur atau seperti jagung. Beberapa
strain menyebabkan hemolisis darah.(El-Fouly et al., 2015; Brooks et al., 2013)
aeruginosa membentuk koloni besar dan halus dengan permukaan rata dan meninggi
(fried egg apperance) dan koloni halus dan mukoid yang biasanya didapat dari
sekresi saluran pernafasan dan saluran kemih (Todar, 2012).
3) Staphylococcus aureus
Staphylococcus
aureus merupakan bakteri Gram positif, berbentuk bulat berdiameter 0,7-1,2 μm,
tersusun dalam kelompok-kelompok yang tidak teratur seperti buah anggur,
fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan tidak bergerak. Bakteri ini
tumbuh pada suhu optimum 37 ºC, tetapi membentuk pigmen paling baik pada suhu
kamar (20-25 ºC). Koloni pada perbenihan padat berwarna abu-abu sampai kuning
keemasan, berbentuk bundar, halus, menonjol, dan berkilau. Lebih dari 90%
isolat klinik menghasilkan S. aureus yang mempunyai kapsul polisakarida atau
selaput tipis yang berperan dalam virulensi bakteri. Berbagai derajat hemolisis
disebabkan oleh S. aureus dan kadang-kadang oleh spesies stafilokokus lainnya.
(Jawetz et al., 2008).
4) Bacillus subtilis
Bacillus
mempunyai kemampuan mengontrol bakteri patogen dan menekan pertumbuhan bakteri
lain melalui antibiotik yang dihasilkannya / kompetisi dalam hal perebutan
nutrisi dan ruang. Hal ini didukung dari hasil penelitian terakhir bahwa
Bacillus berpotensi menghasilkan senyawa antibakteri berupa lipopeptida yang
disebut basitrasin yang dapat membunuh bakteri patogen (Agustina, 2008: 4).
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
1. Pengamatan
Makroskopis Bakteri
A.
Alat dan
bahan :
1.
Media
bakteri
2.
Jarum
ose
3.
Api
bunsen
4.
Objek
glass
5.
Label
preparat
6.
Larutan
NaCl
7.
Penjepit
kayu
B.
Cara Kerja
Pengamatan
makroskopis, hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut :
a) Bentuk
koloni: tidak beraturan, akar, seperti batang, berkarat, dan benang
b) Bentuk
tepi koloni: rata, tidak beraturan, seperti rumbai, berombak, berlekuk, dan
flamen atau seperti benang-benang.
c) Struktur
koloni: transparan, tembus cahaya, tidak tembus cahaya, berombak, seperti
pohon, dan seperti benang.
d) Elevasi:
datar tipis merata, cembung, menonjol seperti tumbuh kuncup, seperti bantal,
tebal, dan menonjol.
2. Pengamatan
Mikroskopis Bakteri
1) Bentuk
bakteri
A. Alat dan bahan:
1.
Kaca
objek
2.
Biakan
cair
3.
Biakan
padat
4.
Bunsen
5.
Mikroskop
B.
Preparasi
yang dilakukan supaya dapat mengamati bentuk bakteri, yaitu.
1. Mempersiapkan kaca objek. Kaca
objek harus bersih dan bebas lemak untuk membuat apusan bakteri yang akan
diwarnai.
2. Mempersiapkan apusan. Apusan
yang baik adalah yang tipis dan kering,terlihat seperti lapisan yang tipis.
3. - Biakan cair : suspensi sel
sebanyak satu atau dua macam jarum inokulasi diletakkan pada kaca objek, lalu diapuskan
pada kaca objek selebar 1-2 cm. Biarkan mengering di udara atau di atas api
kecil dengan jarak 25 cm.
-
Biakan padat : bakteri diencerkan terlebih dahulu. Letakkan setetes air pada
kaca objek, lalu dengan jarum inokulasi ambil bakteri dari biakan padat,
letakkan pada tetesan air dan apuskan. Biarkan mengering diudara.
4.
Fiksasi dengan pamanasan. Apusan bakteri pada kaca objek bila tidak diletakkan
secara kuat, dapat terhapus pada waktu proses pewarnaan lebih lanjut. Proses
peletakkan apusan pada kaca objek daat dilakukan di antaranya dengan cara
memanaskan di atas api.
2)
Warna
gram bakteri
A. Alat dan
bahan ;
1.
Mikroskop
2.
Obyek
glass
3.
Penjepit
kayu
4.
Botol
semprot aquadest
5.
Tissue
6.
Kristal
violet
7.
Iodin
8.
Alcohol 70%
9.
safranin
B. Preparasi yang dilakukan supaya
dapat mengamati pewarnaan gram bakteri:
1.
Pewarnaan gram negatif dan pewarnaan gram positif
2.
Siapkan kaca objek lalu teteskan aquades di atasnya
3. Buat apusan dari dua biakan bakteri dengan menggunakan jarum inokulum
4. Difiksasi diatas api bunsen selama lima detik
3. Buat apusan dari dua biakan bakteri dengan menggunakan jarum inokulum
4. Difiksasi diatas api bunsen selama lima detik
5.
Teteskan larutan kristal violet diatasnya
6.
Kemudian biarkan 60 detik
7.
Siram dengan aquades
8.
Teteskan iodium di atas kaca objek krmudian diamkan 60 detik
9.
Teteskan alkohol 70% diatasnya kemudian diam kan selama 30 detik
10.
Tetes kan larutan safranin kemudian diamkan selama 60 detik
11.
Teteskan aquades di atasnya
12.
Serap air yang menggenang diatas kaca objek dengan kertas serap
13.
Amati di bawah perbesaran mikroskop
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Data Hasil Praktikum
Data hasil praktikum mikrobiologi pengamatan
kebutuhan oksigen, pengamatan secara makroskopis dan pengamatan secara
mikroskopis bakteri sebagai berikut :
Ø
Kebutuhan Oksigen
NO.
|
NAMA BAKTERI
|
HASIL PENGAMATAN
|
1.
|
Bacsillus
subtilis
Keterangan
:
Bakteri
bersifat aerob obligat, tumbuh diatas permukaan media karena membutuhkan
oksigen untuk hidup dan berkembang biak.
|
Bacsillus
subtilis
Deskripsi
menurut pengamatan :
Pada media padat
(Na) bakteri tumbuh diatas permukaan media sesuai sifatnya yaitu aerob
obligat.
Pada media cair
(Nb) bakteri tumbuh di atas permukaan media dan didasar tabung.
|
2.
|
Staphylococus
aureus
Keterangan
:
Bakteri
bersifat anaerob fakultatif, bakteri tumbuh di tengah media atau tersebar dan
didasar tabung. Bakteri anaerob fakultatif dapat tumbuh dan berkembang tanpa
membutuhkan oksigen dan hanya dapat tumbuh saja jika terdapat oksigen.
|
Staphylococus
aureus
Deskripsi
menurut pengamatan : Pada media padat (Na) bakteri tumbuh diatas permukaan
dan tersebar ditengah media.
Pada
media cair (Nb) bakteri tumbuh diatas permukaan media dan didasar tabung.
|
3.
|
Escherchia
coli
Keterangan
:
Bakteri
bersifat anaerob fakultatif, bakteri tumbuh di tengah media atau tersebar dan
didasar tabung. Bakteri anaerob fakultatif dapat tumbuh dan berkembang tanpa
membutuhkan oksigen dan hanya dapat tumbuh saja jika terdapat oksigen.
|
Escherchia
coli
Deskripsi
menurut pengamatan : Pada media padat (Na) bakteri tumbuh diatas permukaan
dan tersebar ditengah media.
Pada
media cair (Nb) bakteri tumbuh tersebar pada media. Sesuai dengan sifat
bakteri anaeroh fakultatif.
|
4.
|
Pseudomonas
aeruginosa
Keterangan
:
Bakteri
bersifat aerob obligat, tumbuh diatas permukaan media karena membutuhkan
oksigen untuk hidup dan berkembang biak.
|
Pseudomonas
aeruginosa
Deskripsi
menurut pengamatan : Pada media padat (Na) bakteri tumbuh diatas permukaan
media.
Pada
media cair (Nb) bakteri tumbuh diatas permukaan media.
|
Ø
Pengamatan
Secara Makroskopis
NO.
|
NAMA BAKTERI
|
HASIL PENGAMATAN
|
1.
|
Bacsillus
subtilis
Keterangan
menurut literature :
Warna : Putih keruh
Forming
: Irregular
Margin
: Entire
|
Bacsillus
subtilis
Deskripsi
menurut pengamatan : Warna : Putih
Forming
: Irregular
Ukuran
: Moserate
Margin
: Lobate
Elevasi
: Raised
|
2.
|
Staphylococus
aureus
Keterangan
menurut literature :
Warna : Kuning keemasan
Forming
: Irregular
Ukuran : Small
Margin : Entire
Elevasi : Flat
|
Staphylococus
aureus
Deskripsi
menurut pengamatan : Warna : Kuning
Forming
: Circular
Ukuran
: Small
Margin
: Undulate
Elevasi
: Raised
|
3.
|
Escherchia
coli
Keterangan
menurut literature :
Warna : Putih susu
Ukuran
: Small
Elevasi
: Raised
|
Escherchia
coli
Deskripsi
menurut pengamatan : Warna : Kuning
keemasan
Forming
: Irregular
Ukuran
: Moserate
Margin
: Undulate
Elevasi
: Raised
|
4.
|
Pseudomonas
aeruginosa
Keterangan
menurut literature :
Warna : Kehijauan putih
Ukuran
: Moserate
Margin
: Entire
Elevasi
: Flat
|
Pseudomonas
aeruginosa
Deskripsi
menurut pengamatan : Warna : Hijau
muda
Forming
: Circular
Ukuran
: Moserate
Margin
: Intire
Elevasi
: Flat
|
Ø
Pengamatan Secara Mikroskopis
NO.
|
NAMA BAKTERI
|
HASIL PENGAMATAN
|
1.
|
Bacsillus
subtilis
Keterangan
menurut literature :
Bakteri
Bacsillus subtilis termasuk bakteri gram positif. Pada uji pewarnaan gram bakteri
akan berwarna ungu.
|
Bacsillus
subtilis
Deskripsi
menurut pengamatan :
Hasil dari pewarnaan gram,
bakteri Bacsillus subtilis menunjukkan warna ungu sesuai dengan literature.
|
2.
|
Staphylococus
aureus
Keterangan
menurut literature :
Bakteri
Staphylococus aureus termasuk
bakteri gram positif. Pada uji pewarnaan gram bakteri akan berwarna ungu.
|
Staphylococus
aureus
Deskripsi
menurut pengamatan :
Hasil dari pewarnaan gram,
bakteri Staphylococus aureus menunjukkan warna ungu sesuai dengan literature.
|
3.
|
Escherchia
coli
Keterangan
menurut literature :
Bakteri
Escherchia coli termasuk bakteri gram negative. Pada uji pewarnaan gram
bakteri akan berwarna merah.
|
Escherchia
coli
Deskripsi
menurut pengamatan :
Hasil dari pewarnaan gram,
bakteri Escherchia coli menunjukkan warna merah sesuai dengan literature.
|
4.
|
Pseudomonas
aeruginosa
Keterangan
menurut literature :
Bakteri
Pseudomonas aeruginosa termasuk bakteri gram negative. Pada uji pewarnaan
gram bakteri akan berwarna merah.
|
Pseudomonas
aeruginosa
Deskripsi
menurut pengamatan :
Hasil
dari pewarnaan gram, bakteri Pseudomonas aeruginosa menunjukkan warna merah
sesuai dengan literature.
|
4.2 Pembahasan
1) Kebutuhan
Oksigen
Kebutuhan oksigen pada
setiap bakteri berbeda dengan bakteri lainnya. Maka dari itu kita harus
mengetahui bagaimana kebutuhan oksigen bakteri yang akan kita amati terlebih
dahulu. Bakteri Bacillus subtilis bersifat aerob obligat, yaitu hanya dapat
tetap hidup dan berkembang biak jika ada oksigen. Bakteri aerob obligat akan
hidup dan tumbuh diatas permukaan media. Menurut hasil pengamatan bakteri
Bacsillus subtilis pada media padat
(Na) bakteri tumbuh diatas permukaan media, sesuai dengan sifat aerob obligat.
Sedangkan pada media cair (Nb) bakteri tumbuh di atas permukaan media dan
didasar tabung. Bakteri Bacillus dapat hidup dan berkembang biak dengan baik di atas permukaan media, namun juga dapat
hidup didasar permukaan tetapi tidak dapat berkembang biak.
Bakteri
Staphylococus aureus bersifat anaerob falkultatif yaitu dapat bertahan hidup dan berkembang
biak tanpa oksigen tetapi tetap dapat hidup dengan oksigen. Bakteri anaeroh
fakuktatif akan tumbuh dan berkembang biak pada dasar permukaan media. Pada
media padat (Na) bakteri tumbuh diatas permukaan dan tersebar ditengah media.
Pada media cair (Nb) bakteri tumbuh diatas permukaan media dan didasar tabung.
Terdapat kemungkinan bahwa media padat dan cair kami terkontaminasi oleh
mikroorganisme lainnya sehingga tidak menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori.
Bakteri
Escherchia coli bersifat anaerob falkultatif
yaitu dapat bertahan hidup dan berkembang biak tanpa oksigen tetapi
tetap dapat hidup dengan oksigen. Bakteri anaeroh fakuktatif akan tumbuh dan
berkembang biak pada dasar permukaan media. Pada media padat (Na) bakteri
tumbuh diatas permukaan dan tersebar ditengah media. Pada media cair (Nb)
bakteri tumbuh tersebar pada media. Sesuai dengan sifat bakteri anaeroh
fakultatif. Pada media padat kami ada kemungkinan media terkontaminasi dengan mikroorganisme
lain sehingga menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan teori.
Bakteri
Pseudomonas aeruginosa bersifat aerob obligat, yaitu
hanya dapat tetap hidup dan berkembang biak jika ada oksigen. Bakteri aerob
obligat akan hidup dan tumbuh diatas permukaan media. Pada media padat (Na) bakteri
tumbuh diatas permukaan media. Pada media cair (Nb) bakteri tumbuh diatas
permukaan media. Pada media padat dan media cair menunjukkan hasil yang sesuai
dengan teori bahwa bakteri pseudomonas
bersifat aerob obligat yang hidup di atas permukan media.
2)
Pengamatan
Makroskopis
Pada
pengamatan secara makroskopis dilihat warna, bentuk, ukuran, margin, dan
elevasi dari tiap bakteri. Hasil pengamatan makroskopis agak sedikit bebeda
dengan hasil makroskopis menurut literature, hal ini ada kemungkinan hasil
makroskopis dari literature menggunakan media yang berbeda dengan media yang
kita gunakan sehinga menghasilkan bentuk, ukuran yang agak berbeda.
3)
Pengamatan
Mikroskopis
Pengamatan
secara mikroskopis bertujuan untuk mengetahui bentuk bakteri dan mengetahui
jenis gram bakteri. Bentuk bakteri bermacam-macam, yaitu cocus (bulat), basil
(batang), dan spiral (lengkung). Pewarnaan gram termasuk pengecatan diferensial
karena dapat digunakan untuk membedakan bakteri dalam dua kelompok besar, yaitu
gram positif dan gram negative. Dalam pengecatan gram, tahap-tahap yang
dilakukan yaitu mewarnai bakteri dengan pewarna utama basa yaitu larutan kristal
violet, diikuti dengan larutan iodium untuk memperkuat warna kristal violet.
Kemudian mencuci sel dengan larutan peluntur alcohol 70% untuk menghilangkan
warna kristal violet, selanjutnya diwarna dengan pewarna safranin. Bakteri yang
tidak melepaskan warna kristal violet setelah pelunturan akan tetap berwarna
ungu disebut dengan bakteri gram positif. Sedangkan bakteri yang melepaskan
warna kristal violet setelah pelunturan dan mengikat warna safranin akan
berwarna merah disebut bakteri gram negative.
Bakteri
bacillus subtilis berbentuk batang rantai maupun tunggal dan mempertahankan warna
ungu pada saat pewarnaan gram yang artinya bakteri gram postif. Bakteri
Staphylococus aerus berbentuk cocus (bulat) seperti untaian buah anggur, dan
merupakan bakteri gram positif karena mempertahankan warna ungu pada saat
pewarnaan gram. Bakteri E-coli berbentuk batang (basil), dan merupakan bakteri
gram negative karena megikat warna merah dari safranin. Bakteri Pseudomonas
aeruginosa berbentuk batang atau cocus, dan merupakan bakteri gram negative
karena megikat warna merah dari safranin padasaat pewarnaan gram.
BAB V
KESIMPULAN DAN
EVALUASI
I. Kesimpulan
Dari praktikum ini
dapat disimpulkan bahwa dapat diketahui beberapa macam bakteri memiliki bentuk,
warna, gram, dan kebutuhan oksigen yang berbeda-beda. Ada 3 pengamatan yang
dilakukan pada praktikum ini, yaitu pengamatan berdasarkan kebutuhan oksigen
dimana bakteri yang diamati terdapat pada tabung rekasi, pengamatan secara
makroskopis yaitu mengamati bakteri yang terdapat pada cawan petri secara kasat
mata mulai dari forming, warna, ukuran, margin, dan elevasi. Dan yang tetakhir
adalah pengamatan secara mikroskopis. Yang diamati pada pengamatan mikroskopis
yaitu pewarnaan gram pada bakteri.
Pada pengamatan
berdasarkan kebutuhan oksigen dan pengamatan secara makroskopis, terdapat
beberapa hasil yang tidak sesuai dikarenakan adanya kontaminasi sehingga
terdapat bakteri lain yang ikut terisolasi. Untuk pengamatan mikroskopis,
pewarnaan gram pada bakteri menunjukkan hasil yang sesuai dengan literatur yang
ada.
II.
Evaluasi
1) Jelaskan tahap-tahap
pengamatan makroskopis bakteri!
Jawab:
Dalam pengamatan makroskopis,
hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut :
3.
Bentuk
koloni: tidak beraturan, akar, seperti batang, berkarat, dan benang
4.
Bentuk
tepi koloni: rata, tidak beraturan, seperti rumbai, berombak, berlekuk, dan
flamen atau seperti benang-benang.
5.
Struktur
koloni: transparan, tembus cahaya, tidak tembus cahaya, berombak, seperti
pohon, Dn seperti benang.
6.
Elevasi:
datar tipis merata, cembung, menonjol seperti tumbuh kuncup, seperti bantal,
tebal, dan menonjol.
2) Jelaskan tahap-tahap
pengamatan mikroskopis bakteri!
Jawab :
A. Bentuk
bakteri
Preparasi yang
dilakukan supaya dapat mengamati bentuk bakteri, yaitu.
1. Mempersiapkan
kaca objek. Kaca objek harus bersih dan bebas lemak untuk membuat apusan
bakteri yang akan diwarnai.
2. Mempersiapkan
apusan. Apusan yang baik adalah yang tipis dan kering,terlihat seperti lapisan
yang tipis.
- Biakan cair :
suspensi sel sebanyak satu atau dua macam jarum inokulasi diletakkan pada kaca
objek, lalu diapuskan pada kaca objek selebar 1-2 cm. Biarkan mengering di
udara atau di atas api kecil dengan jarak 25 cm.
- Biakan padat :
bakteri diencerkan terlebih dahulu. Letakkan setetes air pada kaca objek, lalu
dengan jarum inokulasi ambil bakteri dari biakan padat, letakkan pada tetesan
air dan apuskan. Biarkan mengering diudara.
3. Fiksasi dengan
pamanasan. Apusan bakteri pada kaca objek bila tidak diletakkan secara kuat,
dapat terhapus pada waktu proses pewarnaan lebih lanjut. Proses peletakkan
apusan pada kaca objek daat dilakukan di antaranya dengan cara memanaskan du
atas api.
B. Warna gram
bakteri
1. Pewarnaan gram
negatif dan pewarnaan gram positif
2. Siapkan kaca
objek lalu teteskan aquades di atasnya
3. Buat apusan
dari dua biakan bakteri dengan menggunakan jarum inokulum
4. Difiksasi
diatas api bunsen selama lima detik
5. Teteskan
larutan kristal violet diatasnya
6. Kemudian
biarkan 60 detik
7. Siram dengan
aquades
8. Teteskan iodium
di atas kaca objek krmudian diamkan 60 detik
9. Teteskan
alkohol 70% diatasnya kemudian diam kan selama 30 detik
10. Tetes kan
larutan safranin kemudian diamkan selama 60 detik
11. Teteskan
aquades di atasnya
12. Serap air yang
menggenang diatas kaca objek dengan kertas serap
13. Amati di bawah
perbesaran mikroskop
3. Sebutkan nama
reagen pewarna Gram!
- Kristal volet
- Iodin
- Safranin
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
·
Kezia,
L. 2016. Laporan Mikrobiologi Morfologi
Koloni Bakteri. (Online: https://www.academia.edu/25414187/LAPORAN_MIKROBIOLOGI_Morfologi_Koloni_Bakteri). Diakses tanggal 19 Oktober 2019.
·
Aditia,
L. 2014. Laporan Praktikum Mikrobiologi
“Morfologi Mikroorganisme”. (online: https://www.academia.edu/16007147/Laporan_Praktikum_Mikrobiologi_Morfologi_Mikroorganisme_). Diakses tanggal 19 Oktober
2019.
·
Qatrunsalwa,
F. 2016. Laporan Teknik Pewarnaan
Mikroba. (Online: https://www.acade,ia.edu/29364104/LAPORAN_TEKNIK_PEWARNAAN_MIKROBA?auto=download). Diakses tanggal 20 Oktober
2019.
·
Feliata,
dkk. 2004. Isolasi dan Identifikasi
Bakteri Probiotik dari Ikan Kerapu Macan (Ephinephelus fuscogatus) dLm Upaya
Efisiensi Pakan Ikan. Pekanbaru
· Ariyanoi,
W. 2016. Pertumbuhan Bakteri E-Coli dan Bacillus SubtilisPada Media Singkong,
Ubi Jalar Kuning Sebagai Substitusi Media Na.
·
Handayani,
p. 2015. Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktifitas Antimikroba Kapang Endofit Dari
Daun Tanaman Tamblong (Syzygium Cumini L.) Terhadap Escherchia coli,
Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtiliis, Staphylococus aerus, Candida
albicans. Jakarta: UIN Syarif Hidatullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar