LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PRAKTIKUM 2
STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA
Disusun oleh:
KELOMPOK 4
Yogi Septian
Hamdani 135180263
Fitri Ayu
Nandasari 135180296
Elliza Yuliani
Karinda 135180297
Maya Bella
Savira 135180299
Mawadah Iga
Salsabila 135180300
Nanda Nur
Erlyani 135180301
Sinta Miyah
Firanda Sari 135180302
LABORATORIUM MIKROBIOLGI
AKADEMI FARMASI SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
mikrobiologi, peralatan laboratorium merupakan unsur penting yang harus ada. Peralatan
yang ada didalam laboratorium haruslah steril, agar dapat menunjang pekerjaan
yang berhubungan dengan mikroorganisme dan hal tersebut merupakan syarat
mutlak. Artinya, pada bahan atau alat yang digunakan harus bebas dari
mikroorganisme yang dapat merusak media atau koloni suatu mikroorganisme yang
tidak diinginkan. Proses sterilisasi yang dilakukan di laboratorium
mikrobiologi bertujuan untuk menciptakan kondisi yang steril baik pada alat,
media, maupun tempat kerja. Proses sterilisasi merupakan tahap meghilangkan
mikroorganisme pencemar yang dapat mempengaruhi proses analisis mikroorganisme.
Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam
melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat
dilakukan secara sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang
mengkontaminasi media dan untuk menjadikan alat-alat terbebas dari segala
bentuk kehidupan.
Media
merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran zat makanan yang berfungsi
sebagai tempat tumbuh mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media juga
digunakan untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat sifat fisiologi, dan
perhitungan jumlah mikroba. Syarat-syarat suatu media harus memenuhi hal-hal
sebagai berikut: mengandung nutrien yang diperlukan mikroba, memiliki teakanan
osmosis, pH, tegangan permukaan yang sesuai, tidak mengandung zat penghambat
(inhibitor), dan steril.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah pada praktikum ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
preparasi sterilisasi alat dan media pada laboratorium mikrobiologi ?
2. Bagaimana
teknik sterilisasi alat dan media yang baik dan benar ?
3. Bagaimana
cara pembuatan media ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui
tahapan sterilisasi alat dan media
2. Mengetahui
teknik sterilisasi yang baik dan benar
3. Mengetahui
cara preparasi pembuatan media yang benar
1.4 Manfaat
Manfaat setelah melakukan praktikum ini
diharapkan mahasiswa:
1. Mampu
melakukan preparasi sterilisasi alat dan media pada laboratorium mikrobiologi
2. Mampu
melakukan teknik sterilisasi yang baik dan benar
3. Mampu
melakukan preparasi pembuatan media yang benar
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses dimana kegiatan ini bertujuan
untuk membebaskan alat ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme. Suatu
bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang
patogen maupun tidak baik dalam bentuk vegetatif maupun bentuk nonvegetatif (spora)
(Subaghdja, 2010).
Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu
penggunaan panas, penggunaan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi). Bila
panas digunakan bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas
lembab atau sterilisasi basah, bila tanpa kelembaban maka disebut sterilisasi
panas kering atau sterilisasi kering. Di lain pihak, sterilisasi kimiawi dapat
dilakukan dengan mengunakan gas atau radiasi. Pemilihan metode didasarkan pada
sifat alat dan bahan yang disterilkan (Ratna, 1993).
Strilisasi merupakan proses yang penting pada praktikum
mikrobiologi. Sterilisasi dilakukan melalui 2 tahap, yaitu sterilisasi sebelum
dan sesudah analisa. Sterilisasi sebelum analisa bertujuan untuk menjamin bahwa
alat-alat yang akan digunakan dan media tidak menggandung mikroorganisme.
Sedangkan proses sterilisasi setelah analisa bertujuan untuk menjamin bahwa
mikroorganisme yang tumbuh sudah mati dan memastikan agar tidak menjadi sumber
pencemaran bagi lingkungan. Sterilisasi dilakukan dengan 3 metode, yaitu
sterilisasi dengan uap bertekanan dengan menggunakan autoclave, sterilisasi
kering dengan menggunakan oven, dan pemijaran langsung dengan menggunakan api
bunsen.
2. 2 Media
Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas
campuran zat makanan (nutrien) yang digunakan sebagai tempat tumbuh mikroba.
Selain untuk menumbuhkan mikroba, media juga digunakan untuk isolasi,
memperbanyak, pengujian sifat sifat fisiologi, dan perhitungan jumlah mikroba
(Khaeruni dan Satrah, 2014).
Peran
utama nutrient adalah sebagai sumber energy, bahan pembangun sel, dan sebagai
aseptor dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Media
biakan adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk membiakkan
mikroorganisme, karna memiliki daya duang yang tinggi terhadap tumbuh dan
perkembang biakkannya (Dian, 2012).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum mikrobiologi sterilisasi dan
pembuatan media dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 30 September 2019 pada
pukul 08.00 hingga selesai. Praktikum ini bertempat di Laboratorium
Mikrobiologi dan Steril Akademi Farmasi Surabaya.
3.2 ALAT
1. Cawan
petri
2. Gelas
ukur
3. Pipet
ukur
4. Erlenmeyer
5. Tabung
durham
6. Gelas
arloji
7. Tabung
reaksi
8. Botol
semprot alcohol
9. Bunsen
10. Beaker
glass
11. Korek
api
12. Klip
besi
13. Gunting
14. Staples
15. Rak
tabung reaksi
16. Serbet
17. Autoclave
18. Oven
19. Incubator
20. Kompor
listrik
21. Timbangan
digital
22. Batang
pengaduk
23. spidol
3.3 BAHAN
1. Nutrient
agar (Na)
2. Nutrient
broth (Nb)
3. Aquades
4. Kapas
5. Kassa
6. tissu
7. Kertas
perkamen
8. Aluminium
foil
9. Benang
bol
10. kertas
label
11. alcohol
70%
12. plastic
wrap
13. spiritus
3.4 METODE KERJA
1)
Sterilisasi
Kering Dengan Oven
Cara kerja :
1. Siapkan
alat (cawan petri, tabung reaksi, kaca arloji, beaker glass, batang pengaduk),
cuci alat-alat yang akan disterilkan, keringkan menggunakan tissue.
2. Semprot
dengan alcohol 70%, keringkan dengan tissu
3. Bungkus
dengan rapi alat-alat yang akan disterilkan dengan aluminium foil rangkap 2.
4. Peralatan
yang memiliki lubang mulut sebelum dibungkus harus disumbat terlebih dahulu
dengan kapas yang dibasahi dengan alcohol 70% ,peras hingga kering lalu bungkus
menggunakan kassa, ikat ujung kassa agar kapas tidak terurai. Tutup mulut
lubang tersebut dengan aluminium foil. Sumbat harus pas dengan lubang mulut
alat, sehingga jika sumbat dibuka menimbulkan bunyi ‘plug’.
5. Masukkan
alat-alat yang sudah dibungkus aluminium foil kedalam oven, susun dengan rapi, kemudian
tutup pintu oven.
6. Tekan
tombol ON untuk menyalakan oven, atur suhu 180°C dan atur timer selama 2 jam
untuk proses sterilisasi.
7. Matikan
oven dengan menekan tombol OFF dan cabut saklar, buka pintu oven sedikit untuk
menurunkan suhu di dalam oven, setelah dingin keluarkan alat yag telah
disetrilkan dan simpan pada tempat yang aseptis.
2)
Sterilisasi
Uap Bertekanan Dengan Autoclave
Cara kerja :
1. Siapkan
alat (pipet ukur, gelas ukur, erlenmeyer), cuci alat-alat yang akan
disterilkan, keringkan menggunakan tissue.
2. Semprot
dengan alcohol 70%, keringkan dengan tissu
3. Bungkus
dengan rapi alat-alat yang akan disterilkan dengan kertas perkamen rangkap 2.
4. Peralatan
yang memiliki lubang mulut sebelum dibungkus harus disumbat dengan kapas yang
dibasahi dengan alcohol 70% ,peras hingga kering lalu bungkus menggunakan
kassa, ikat ujung kassa agar kapas tidak terurai. Tutup mulut lubang tersebut
dengan kertas perkamen lalu ikat perkamen hingga leher alat dengan benang bol. Sumbat
harus pas dengan lubang mulut alat, sehingga jika sumbat dibuka menimbulkan
bunyi ‘plug’.
5. Isi
autoclave dengan air hingga tanda batas, kemudian masukkan alat/media kedalam
jarangan (bagian dalam autoclave).
6. Tutup
autoclave dan kunci secara menyilang, nyalakan saklar dan autoclave.
7. Tunggu
hingga air dalam autoclave mendidih, jika suhu telah naik menjadi 121°C dengan
tekanan 1 atm, tunggu selama 15-20 menit yang merupakan berlangsungnya proses
sterilisasi.
8. Setelah
20 menit matikan saklar aoutoclave dan buka tutup katup autoclave secara
perlahan guna mengeluarkan uap yang ada di dalam autoclave, agar suhu menurun.
9. Buka
kunci dan tutup autoclave, keluarkan alat/ media yang telah disetrilikan dan simpan
pada tempat yang aseptis.
3)
Sterilisasi
Area Kerja
1. Bersihkan
meja dari peralatan dan bahan yang ada diatasnya.
2. Semprot
merata dengan alcohol 70% .
3. Keringkan
dengan menggunakan tissue.
4. Nyalakan Bunsen.
4)
Pembuatan
Media
A.
Nutrient
agar (Na)
1. Siapkan
alat yang telah disterilkan dan nyalakan bunsen
2. Timbang
Na sebanyak 4.4 gram untuk 220ml dan 2 gram untuk 100ml menggunakan kaca arloji
yang telah disterilkan
3. Siapkan
aquadest sebanyak 220 ml dan 100 ml
4. Tempatkan
bunsen didepan praktikan, tiap melakukan praktikum dilakukan dibelakang bunsen
5. Buka
sumbat erlenmeyer, flambir mulut erlenmeyer lalu masukkan media Na kedalam
erlenmeyer yang berbeda, posisikan erlemneyer dekat dengan bunsen
6. Flambir
mulut Erlenmeyer, kemudian tuangkan aquadest sebanyak 220 ml dan 100 ml pada
erlenmeyer yang berbeda
7. Aduk
dengan batang pengaduk yang telah disterilkan, aduk sampai media Na larut,
flambir kembali mulut erlenmeyer
8. Panaskan
dengan hati-hati menggunakan kompor listrik sambil diaduk sampai media berubah
warna menjadi kuning bening
9. Tutup
menggunakan sumbat, kemudian dilapisi dengan kertas perkamen dan diikat hingga
leher erlenmyer
10. Sterilkan
media dengan menggunakan autoclave dengan suhu 121°C selama 15-20 menit.
11. Media
Na 220 ml dituangkan pada 12 cawan petri, tiap cawan petri berisi 15ml media Na
menggunakan pipet ukur. Flambir cawan petri sebelum dan sesudah memasukkan
media
12. Media
Na 100 ml dituangkan pada 8 tabung reaksi (4 tabung berdiri dan 4 tabung
miring), tiap tabung berisi 9 ml media Na menggunakan pipet ukur. Flambir mulut
tabung reaksi sebelum dan sesudah memasukkan media kemudian tutp menggunakan
sumbat
13. Setelah
media Na pada cawan petri mengeras, cawan dibungkus menggunakan plastik wrap.
Sedangkan pada tabung reaksi
14. Simpan
media ditempat yang aseptis dengan suhu yang stabil.
B.
Nutrien
broth (Nb)
1. Siapkan
alat yang telah disterilkan dan nyalakan bunsen
2. Timbang
Nb sebanyak 2 gram, siapkan aquadest sebanyak 25 ml
3. Tempatkan
bunsen didepan praktikan, tiap melakukan praktikum dilakukan dibelakang bunsen
4. Buka
sumbat erlenmeyer, flambir mulut erlenmeyer lalu masukkan media Nb kedalam
erlenmeyer, posisikan erlemneyer dekat dengan bunsen
5. Flambir
mulut erlenmeyer, kemudian tuangkan aquadest sebanyak 25 ml
6. Aduk
dengan batang pengaduk yang telah disterilkan, aduk sampai media Nb larut,
flambir kembali mulut erlenmeyer
7. Panaskan
dengan hati-hati menggunakan kompor listrik sambil diaduk sampai media berubah
warna menjadi kuning pekat bening
8. Tutup
menggunakan sumbat, kemudian dilapisi dengan kertas perkamen dan diikat hingga
leher erlenmyer
9. Sterilkan
media dengan menggunakan autoclave dengan suhu 121°C selama 15-20 menit.
10. Media
Nb 25 ml dituangkan pada 4 tabung reaksi, tiap tabung berisi 7 ml
11. Tutup
tabung reaksi menggunakan sumbat dan dibungkus menggunakan plastik wrap. Simpan
media ditempat yang aseptis dengan suhu yang stabil.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Data Hasil Praktikum
Data
hasil praktikum mikrobiologi tentang sterilisasi dan pembuatan media Na sebagai
berikut :
1. Sterilisasi
menggunakan oven
NO.
|
Alat yang
disterilisasi
|
Suhu dan Waktu
|
1.
|
Cawan petri
|
180°C selama 2
jam
|
2.
|
Tabung reaksi
|
180°C selama 2
jam
|
3.
|
Tabung durham
|
180°C selama 2
jam
|
4.
|
Beaker glass
|
180°C selama 2
jam
|
5.
|
Kaca arloji
|
180°C selama 2
jam
|
2. Sterilisasi
menggunakan Autoclave
NO.
|
Alat yang
disterilisasi
|
Suhu dan Waktu
|
1.
|
Erlenmeyer
|
121°C selama
20 menit
|
2.
|
Gelas ukur
|
121°C selama
20 menit
|
3.
|
Pipet ukur
|
121°C selama
20 menit
|
3. 1. Pembuatan
media Na
NO.
|
Bahan (gram)
|
Warna sebelum
dipanaskan
|
Warna sesudah
dipanaskan
|
1.
|
Nutrien agar 4.4 gram dalam 220 ml
|
Kuning keruh
|
Kuning bening
|
2.
|
Nutrien agar 2 gram dalam 100 ml
|
Kuning keruh
|
Kuning bening
|
4. Pembuatan
media Nb
NO
|
Bahan (gram)
|
Warna
|
1.
|
Nutrien broth 0.4 gram dalam 25 ml
|
Kuning pekat
bening
|
4.2 Pembahasan
Proses sterilisasi
merupakan proses yang penting di laboratorium mikrobiologi. Sterilisasi
dilakukan dalam 2 tahap, yaitu sterilisasi sebelum analisa yang bertujuan untuk
memastikan bahwa alat dan tempat yang digunakaan telah steril dan tidak
mengandung mikroorganisme, dan sterilisasi setelah analisa yang bertujuan untuk
mematikan mikroorganisme hidup yang dibiakkan ataupun hidup selama proses praktikum berlangsung agar mikroorganisme
tersebut tidak berkembang dan merusak lingkungan.
Sterilisasi dilakukan
dengan 3 metode, yaitu metode sterilisasi kering menggunakan oven, sterilisasi
basah menggunakan autoclave, dan pemijaran langsung. Alat-alat yang akan
disterilisasi di semprot dengan alcohol 70% terlebih dahulu, kemudian
dikeringkan menggunakan tissue, setelah kering alat-alat dibungkus menurut
metode masing-masing.
Sterilisasi basah
dilakukan dengan menggunakan autoclave dengan suhu 121°C tekanan 1 atm dan
waktu selama 15-20 menit. Alat-alat yang mempunyai lubang mulut harus disumbat
menggunakan kapas yang telah dibasahi alcohol 70% lalu diperas hingga kering
dan dibungkus menggunakan kassa, kemudian kassa diikat agar tidak terurai.
Sumbat harus pas dengan mulut lubang alat sehingga jika sumbat dibuka berbunyi
‘plug’. Pada sterilisasi basah alat-alat dibungkus menggunakan kertas perkamen
rangkap 2 yang dibentuk kantong atau dilipat sesuai ukuran alat. Sterilisasi basah digunakan untuk mensterilkan
alat-alat yang mempunyai akurasi skala yang tinggi, misalnya pipet ukur, gelas
ukur, dan media yang digunakan untuk
praktikum mikrobiologi. Sterilisasi basah disebut juga sterilisasi dengan uap
bertekanan
Sterilisasi kering
dilakukan dengan menggunakan oven. Alat-alat yang mempunyai lubang mulut harus
disumbat menggunakan kapas yang telah dibasahi alcohol 70% lalu diperas hingga
kering dan dibungkus menggunakan kassa, kemudian kassa diikat agar tidak
terurai. Sumbat harus pas dengan mulut lubang alat sehingga jika sumbat dibuka
berbunyi ‘plug’. pada sterilisasi kering alat-alat dibungkus menggunakan
aluminium foil rangkap 2 yang dibentuk sesuai bentuk alat. Sterilisasi kering
digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang tidak mempunyai akurasi skala yang
tinggi, misalnya tabung reaksi, cawan petri, tabung durham, beaker glass, kaca
arloji, dll.
Pemijaran langsung
dilakukan dengan cara membakar alat pada api bunsen secara langsung. Pemijaran
langsung bersifat kondisional pada waktu akan bekerja. Pemijaran langsung
digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang tahan pemanasan langsung, yaitu
jarum ose, jarum inoculum, batang pengaduk, pinset, dan batang L.
Sterilisasi media
bertujuan untuk meminimalisir kontaminasi pada media agar media yang digunakan
dalam kondisi steril dari cemaran mikroba sehingga tidak mengganggu proses
analisis. Media yang digunakan adalah media Na dan Nb yang digunakan sebagai
media pertumbuhan bakteri. Pemanasan pada saat proses pembuatan media bertujuan
untuk mengaktifkan agar yang ada didalam Na dan untuk menghomogenkan Na dengan
aquadest, pemanasan dapat mempercepat pelarutan Na dengan aquadest. Sterilisasi
media dilakukan dengan cara menutup mulut lubang erlenmeyer dengan sumbat kapas
yang telah dibasahi dengan alcohol 70% dan diperas hingga kering agar tidak
menetes pada media, dilapisi dengan kassa dan diikat agar tidak terurai. Tutup
mulut erlenmeyer yang sudah disumbat menggunakan kertas perkamen kemudian ikat
dengan benang bol pada leher mulut, sterilkan menggunakan autoclave pada suhu
121°C selama 15-20 menit. Tujuan dari penutupan menggunakan kertas perkamen dan
diikat hingga leher mulut agar meminimalisir kontaminasi pada media. Setelah
media disterilisasi simpan media pada tempat yang steril.
BAB
V
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil praktikum yang dilakukan, didapatkan kesimpulan seperti berikut :
¨ Sterilisasi adalah suatu proses dimana kegiatan ini bertujuan
untuk membebaskan alat ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme. Suatu
bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang pathogen
¨
Sterilisasi dilakukan
dengan 3 metode, yaitu sterilisasi dengan uap bertekanan dengan menggunakan
autoclave, sterilisasi kering dengan menggunakan oven, dan pemijaran langsung
dengan menggunakan api bunsen.
¨ Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas
campuran zat makanan (nutrien) yang digunakan sebagai tempat tumbuh mikroba.
¨ Diperlukan
pemanasan pada saat proses pembuatan media yang bertujuan untuk mengaktifkan
agar yang ada didalam Na dan untuk menghomogenkan Na dengan aquadest, pemanasan
dapat mempercepat pelarutan Na dengan aquadest.
BAB
VI
DAFTAR
PUSTAKA
·
Sudarwati, T.P.L., 2018, Buku Ajar Praktikum Mikrobiologi,
Granti:Gresik.
·
Haryani, Dwi. 2017. Laporan Praktikum
Mikrobiologi Sterilisasi Dan Pembuatan Media. (Online), (http://dwihryni.blogspot.com/2017/04/laporan-praktikum-mikrobiologi.html?m=1),
diakses tanggal 5 Oktober 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar