Minggu, 06 Oktober 2019

LAPORAN PRAKTIKUM STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA


LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI


PRAKTIKUM 2
STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA

Disusun oleh:
KELOMPOK 4
Yogi Septian Hamdani            135180263
Fitri Ayu Nandasari                 135180296
Elliza Yuliani Karinda             135180297
Maya Bella Savira                   135180299
Mawadah Iga Salsabila           135180300
Nanda Nur Erlyani                  135180301
Sinta Miyah Firanda Sari        135180302

LABORATORIUM MIKROBIOLGI
AKADEMI FARMASI SURABAYA
2019



BAB I
PENDAHULUAN


  1.1     Latar Belakang
Dalam mikrobiologi, peralatan laboratorium merupakan unsur penting yang harus ada. Peralatan yang ada didalam laboratorium haruslah steril, agar dapat menunjang pekerjaan yang berhubungan dengan mikroorganisme dan hal tersebut merupakan syarat mutlak. Artinya, pada bahan atau alat yang digunakan harus bebas dari mikroorganisme yang dapat merusak media atau koloni suatu mikroorganisme yang tidak diinginkan. Proses sterilisasi yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi bertujuan untuk menciptakan kondisi yang steril baik pada alat, media, maupun tempat kerja. Proses sterilisasi merupakan tahap meghilangkan mikroorganisme pencemar yang dapat mempengaruhi proses analisis mikroorganisme. Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan secara sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang  mengkontaminasi media dan untuk menjadikan alat-alat terbebas dari segala bentuk kehidupan.

Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran zat makanan yang berfungsi sebagai tempat tumbuh mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media juga digunakan untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat sifat fisiologi, dan perhitungan jumlah mikroba. Syarat-syarat suatu media harus memenuhi hal-hal sebagai berikut: mengandung nutrien yang diperlukan mikroba, memiliki teakanan osmosis, pH, tegangan permukaan yang sesuai, tidak mengandung zat penghambat (inhibitor), dan steril.

1.2     Rumusan Masalah
   Adapun rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana preparasi sterilisasi alat dan media pada laboratorium mikrobiologi ?
2.      Bagaimana teknik sterilisasi alat dan media yang baik dan benar ?
3.      Bagaimana cara  pembuatan media ?

1.3     Tujuan
   Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui tahapan sterilisasi alat dan media
2.      Mengetahui teknik sterilisasi yang baik dan benar
3.      Mengetahui cara preparasi pembuatan media yang benar

1.4     Manfaat
   Manfaat setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa:
1.      Mampu melakukan preparasi sterilisasi alat dan media pada laboratorium mikrobiologi
2.      Mampu melakukan teknik sterilisasi yang baik dan benar
3.      Mampu melakukan preparasi pembuatan media yang benar





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1       Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses dimana kegiatan ini bertujuan untuk membebaskan alat ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme. Suatu bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun tidak baik dalam bentuk vegetatif maupun bentuk nonvegetatif (spora) (Subaghdja, 2010).
Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, penggunaan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi). Bila panas digunakan bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas lembab atau sterilisasi basah, bila tanpa kelembaban maka disebut sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering. Di lain pihak, sterilisasi kimiawi dapat dilakukan dengan mengunakan gas atau radiasi. Pemilihan metode didasarkan pada sifat alat dan bahan yang disterilkan (Ratna, 1993).
Strilisasi merupakan proses yang penting pada praktikum mikrobiologi. Sterilisasi dilakukan melalui 2 tahap, yaitu sterilisasi sebelum dan sesudah analisa. Sterilisasi sebelum analisa bertujuan untuk menjamin bahwa alat-alat yang akan digunakan dan media tidak menggandung mikroorganisme. Sedangkan proses sterilisasi setelah analisa bertujuan untuk menjamin bahwa mikroorganisme yang tumbuh sudah mati dan memastikan agar tidak menjadi sumber pencemaran bagi lingkungan. Sterilisasi dilakukan dengan 3 metode, yaitu sterilisasi dengan uap bertekanan dengan menggunakan autoclave, sterilisasi kering dengan menggunakan oven, dan pemijaran langsung dengan menggunakan api bunsen.


2. 2      Media
Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran zat makanan (nutrien) yang digunakan sebagai tempat tumbuh mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media juga digunakan untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat sifat fisiologi, dan perhitungan jumlah mikroba (Khaeruni dan Satrah, 2014).
Peran utama nutrient adalah sebagai sumber energy, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Media biakan adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk membiakkan mikroorganisme, karna memiliki daya duang yang tinggi terhadap tumbuh dan perkembang biakkannya (Dian, 2012).






BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


3.1  Waktu dan Tempat
Praktikum mikrobiologi sterilisasi dan pembuatan media dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 30 September 2019 pada pukul 08.00 hingga selesai. Praktikum ini bertempat di Laboratorium Mikrobiologi dan Steril Akademi Farmasi Surabaya.

3.2  ALAT
1.      Cawan petri
2.      Gelas ukur
3.      Pipet ukur
4.      Erlenmeyer
5.      Tabung durham
6.      Gelas arloji
7.      Tabung reaksi
8.      Botol semprot alcohol
9.      Bunsen
10.  Beaker glass
11.  Korek api
12.  Klip besi
13.  Gunting
14.  Staples
15.  Rak tabung reaksi
16.  Serbet
17.  Autoclave
18.  Oven
19.  Incubator
20.  Kompor listrik
21.  Timbangan digital
22.  Batang pengaduk
23.  spidol

3.3  BAHAN
1.      Nutrient agar (Na)
2.      Nutrient broth (Nb)
3.      Aquades
4.      Kapas
5.      Kassa
6.      tissu
7.      Kertas perkamen
8.      Aluminium foil
9.      Benang bol
10.  kertas label
11.  alcohol 70%
12.  plastic wrap
13.  spiritus


3.4  METODE KERJA

1)      Sterilisasi Kering Dengan Oven
Cara kerja :
1.  Siapkan alat (cawan petri, tabung reaksi, kaca arloji, beaker glass, batang pengaduk), cuci alat-alat yang akan disterilkan, keringkan menggunakan tissue.
2.      Semprot dengan alcohol 70%, keringkan dengan tissu
3.   Bungkus dengan rapi alat-alat yang akan disterilkan dengan aluminium foil rangkap 2.
4.  Peralatan yang memiliki lubang mulut sebelum dibungkus harus disumbat terlebih dahulu dengan kapas yang dibasahi dengan alcohol 70% ,peras hingga kering lalu bungkus menggunakan kassa, ikat ujung kassa agar kapas tidak terurai. Tutup mulut lubang tersebut dengan aluminium foil. Sumbat harus pas dengan lubang mulut alat, sehingga jika sumbat dibuka menimbulkan bunyi ‘plug’.
5.      Masukkan alat-alat yang sudah dibungkus aluminium foil kedalam oven, susun dengan rapi, kemudian tutup pintu oven.
6.   Tekan tombol ON untuk menyalakan oven, atur suhu 180°C dan atur timer selama 2 jam untuk proses sterilisasi.
7.      Matikan oven dengan menekan tombol OFF dan cabut saklar, buka pintu oven sedikit untuk menurunkan suhu di dalam oven, setelah dingin keluarkan alat yag telah disetrilkan dan simpan pada tempat yang aseptis.


2)      Sterilisasi Uap Bertekanan Dengan Autoclave
Cara kerja :
1.  Siapkan alat (pipet ukur, gelas ukur, erlenmeyer), cuci alat-alat yang akan disterilkan, keringkan menggunakan tissue.
2.      Semprot dengan alcohol 70%, keringkan dengan tissu
3.   Bungkus dengan rapi alat-alat yang akan disterilkan dengan kertas perkamen rangkap 2.
4.  Peralatan yang memiliki lubang mulut sebelum dibungkus harus disumbat dengan kapas yang dibasahi dengan alcohol 70% ,peras hingga kering lalu bungkus menggunakan kassa, ikat ujung kassa agar kapas tidak terurai. Tutup mulut lubang tersebut dengan kertas perkamen lalu ikat perkamen hingga leher alat dengan benang bol. Sumbat harus pas dengan lubang mulut alat, sehingga jika sumbat dibuka menimbulkan bunyi ‘plug’.
5.   Isi autoclave dengan air hingga tanda batas, kemudian masukkan alat/media kedalam jarangan (bagian dalam autoclave).
6.      Tutup autoclave dan kunci secara menyilang, nyalakan saklar dan autoclave.
7.   Tunggu hingga air dalam autoclave mendidih, jika suhu telah naik menjadi 121°C dengan tekanan 1 atm, tunggu selama 15-20 menit yang merupakan berlangsungnya proses sterilisasi.
8.   Setelah 20 menit matikan saklar aoutoclave dan buka tutup katup autoclave secara perlahan guna mengeluarkan uap yang ada di dalam autoclave, agar suhu menurun.
9.    Buka kunci dan tutup autoclave, keluarkan alat/ media yang telah disetrilikan dan simpan pada tempat yang aseptis.


3)      Sterilisasi Area Kerja
1.      Bersihkan meja dari peralatan dan bahan yang ada diatasnya.
2.      Semprot merata dengan alcohol 70% .
3.      Keringkan dengan menggunakan tissue.
4.      Nyalakan  Bunsen.


4)      Pembuatan Media
A.    Nutrient agar  (Na)
1.      Siapkan alat yang telah disterilkan dan nyalakan bunsen
2.  Timbang Na sebanyak 4.4 gram untuk 220ml dan 2 gram untuk 100ml menggunakan kaca arloji yang telah disterilkan
3.      Siapkan aquadest sebanyak 220 ml dan 100 ml
4.  Tempatkan bunsen didepan praktikan, tiap melakukan praktikum dilakukan dibelakang bunsen
5.    Buka sumbat erlenmeyer, flambir mulut erlenmeyer lalu masukkan media Na  kedalam erlenmeyer yang berbeda, posisikan erlemneyer dekat dengan bunsen
6.     Flambir mulut Erlenmeyer, kemudian tuangkan aquadest sebanyak 220 ml dan 100 ml pada erlenmeyer yang berbeda
7.    Aduk dengan batang pengaduk yang telah disterilkan, aduk sampai media Na larut, flambir kembali mulut erlenmeyer
8.     Panaskan dengan hati-hati menggunakan kompor listrik sambil diaduk sampai media berubah warna menjadi kuning bening
9.   Tutup menggunakan sumbat, kemudian dilapisi dengan kertas perkamen dan diikat hingga leher erlenmyer
10.  Sterilkan media dengan menggunakan autoclave dengan suhu 121°C selama 15-20 menit.
11.  Media Na 220 ml dituangkan pada 12 cawan petri, tiap cawan petri berisi 15ml media Na menggunakan pipet ukur. Flambir cawan petri sebelum dan sesudah memasukkan media
12.  Media Na 100 ml dituangkan pada 8 tabung reaksi (4 tabung berdiri dan 4 tabung miring), tiap tabung berisi 9 ml media Na menggunakan pipet ukur. Flambir mulut tabung reaksi sebelum dan sesudah memasukkan media kemudian tutp menggunakan sumbat
13.  Setelah media Na pada cawan petri mengeras, cawan dibungkus menggunakan plastik wrap. Sedangkan pada tabung reaksi
14.  Simpan media ditempat yang aseptis dengan suhu yang stabil.



B.     Nutrien broth (Nb)
1.      Siapkan alat yang telah disterilkan dan nyalakan bunsen
2.      Timbang Nb sebanyak 2 gram, siapkan aquadest sebanyak 25 ml
3.  Tempatkan bunsen didepan praktikan, tiap melakukan praktikum dilakukan dibelakang bunsen
4.   Buka sumbat erlenmeyer, flambir mulut erlenmeyer lalu masukkan media Nb kedalam erlenmeyer, posisikan erlemneyer dekat dengan bunsen
5.      Flambir mulut erlenmeyer, kemudian tuangkan aquadest sebanyak 25 ml
6.    Aduk dengan batang pengaduk yang telah disterilkan, aduk sampai media Nb larut, flambir kembali mulut erlenmeyer
7.    Panaskan dengan hati-hati menggunakan kompor listrik sambil diaduk sampai media berubah warna menjadi kuning pekat bening
8.   Tutup menggunakan sumbat, kemudian dilapisi dengan kertas perkamen dan diikat hingga leher erlenmyer
9.   Sterilkan media dengan menggunakan autoclave dengan suhu 121°C selama 15-20 menit.
10.  Media Nb 25 ml dituangkan pada 4 tabung reaksi, tiap tabung berisi 7 ml
11. Tutup tabung reaksi menggunakan sumbat dan dibungkus menggunakan plastik wrap. Simpan media ditempat yang aseptis dengan suhu yang stabil.





  
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Hasil Praktikum
Data hasil praktikum mikrobiologi tentang sterilisasi dan pembuatan media Na sebagai berikut :

1.      Sterilisasi menggunakan oven

NO.
Alat yang disterilisasi
Suhu dan Waktu
1.
Cawan petri
180°C selama 2 jam
2.
Tabung reaksi
180°C selama 2 jam
3.
Tabung durham
180°C selama 2 jam
4.
Beaker glass
180°C selama 2 jam
5.
Kaca arloji
180°C selama 2 jam

2.      Sterilisasi menggunakan Autoclave

NO.
Alat yang disterilisasi
Suhu dan Waktu
1.
Erlenmeyer
121°C selama 20 menit
2.
Gelas ukur
121°C selama 20 menit
3.
Pipet ukur
121°C selama 20 menit

3.    1.      Pembuatan media Na
NO.
Bahan (gram)
Warna sebelum
dipanaskan
Warna sesudah dipanaskan
1.
Nutrien agar 4.4 gram dalam 220 ml
Kuning keruh
Kuning bening
2.
Nutrien agar 2 gram dalam 100 ml
Kuning keruh

Kuning bening


                  

4.      Pembuatan media Nb
NO
Bahan (gram)
Warna
1.
Nutrien broth 0.4 gram dalam 25 ml
Kuning pekat bening



4.2  Pembahasan

Proses sterilisasi merupakan proses yang penting di laboratorium mikrobiologi. Sterilisasi dilakukan dalam 2 tahap, yaitu sterilisasi sebelum analisa yang bertujuan untuk memastikan bahwa alat dan tempat yang digunakaan telah steril dan tidak mengandung mikroorganisme, dan sterilisasi setelah analisa yang bertujuan untuk mematikan mikroorganisme hidup yang dibiakkan ataupun hidup selama  proses praktikum berlangsung agar mikroorganisme tersebut tidak berkembang dan merusak lingkungan.

Sterilisasi dilakukan dengan 3 metode, yaitu metode sterilisasi kering menggunakan oven, sterilisasi basah menggunakan autoclave, dan pemijaran langsung. Alat-alat yang akan disterilisasi di semprot dengan alcohol 70% terlebih dahulu, kemudian dikeringkan menggunakan tissue, setelah kering alat-alat dibungkus menurut metode masing-masing.

Sterilisasi basah dilakukan dengan menggunakan autoclave dengan suhu 121°C tekanan 1 atm dan waktu selama 15-20 menit. Alat-alat yang mempunyai lubang mulut harus disumbat menggunakan kapas yang telah dibasahi alcohol 70% lalu diperas hingga kering dan dibungkus menggunakan kassa, kemudian kassa diikat agar tidak terurai. Sumbat harus pas dengan mulut lubang alat sehingga jika sumbat dibuka berbunyi ‘plug’. Pada sterilisasi basah alat-alat dibungkus menggunakan kertas perkamen rangkap 2 yang dibentuk kantong atau dilipat sesuai ukuran alat.  Sterilisasi basah digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang mempunyai akurasi skala yang tinggi, misalnya pipet ukur, gelas ukur,  dan media yang digunakan untuk praktikum mikrobiologi. Sterilisasi basah disebut juga sterilisasi dengan uap bertekanan

Sterilisasi kering dilakukan dengan menggunakan oven. Alat-alat yang mempunyai lubang mulut harus disumbat menggunakan kapas yang telah dibasahi alcohol 70% lalu diperas hingga kering dan dibungkus menggunakan kassa, kemudian kassa diikat agar tidak terurai. Sumbat harus pas dengan mulut lubang alat sehingga jika sumbat dibuka berbunyi ‘plug’. pada sterilisasi kering alat-alat dibungkus menggunakan aluminium foil rangkap 2 yang dibentuk sesuai bentuk alat. Sterilisasi kering digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang tidak mempunyai akurasi skala yang tinggi, misalnya tabung reaksi, cawan petri, tabung durham, beaker glass, kaca arloji, dll.

Pemijaran langsung dilakukan dengan cara membakar alat pada api bunsen secara langsung. Pemijaran langsung bersifat kondisional pada waktu akan bekerja. Pemijaran langsung digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang tahan pemanasan langsung, yaitu jarum ose, jarum inoculum, batang pengaduk, pinset, dan batang L.

Sterilisasi media bertujuan untuk meminimalisir kontaminasi pada media agar media yang digunakan dalam kondisi steril dari cemaran mikroba sehingga tidak mengganggu proses analisis. Media yang digunakan adalah media Na dan Nb yang digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri. Pemanasan pada saat proses pembuatan media bertujuan untuk mengaktifkan agar yang ada didalam Na dan untuk menghomogenkan Na dengan aquadest, pemanasan dapat mempercepat pelarutan Na dengan aquadest. Sterilisasi media dilakukan dengan cara menutup mulut lubang erlenmeyer dengan sumbat kapas yang telah dibasahi dengan alcohol 70% dan diperas hingga kering agar tidak menetes pada media, dilapisi dengan kassa dan diikat agar tidak terurai. Tutup mulut erlenmeyer yang sudah disumbat menggunakan kertas perkamen kemudian ikat dengan benang bol pada leher mulut, sterilkan menggunakan autoclave pada suhu 121°C selama 15-20 menit. Tujuan dari penutupan menggunakan kertas perkamen dan diikat hingga leher mulut agar meminimalisir kontaminasi pada media. Setelah media disterilisasi simpan media pada tempat yang steril.

BAB V
KESIMPULAN

            Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, didapatkan kesimpulan seperti berikut :
¨      Sterilisasi adalah suatu proses dimana kegiatan ini bertujuan untuk membebaskan alat ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme. Suatu bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang pathogen
¨      Sterilisasi dilakukan dengan 3 metode, yaitu sterilisasi dengan uap bertekanan dengan menggunakan autoclave, sterilisasi kering dengan menggunakan oven, dan pemijaran langsung dengan menggunakan api bunsen.
¨      Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran zat makanan (nutrien) yang digunakan sebagai tempat tumbuh mikroba.
¨      Diperlukan pemanasan pada saat proses pembuatan media yang bertujuan untuk mengaktifkan agar yang ada didalam Na dan untuk menghomogenkan Na dengan aquadest, pemanasan dapat mempercepat pelarutan Na dengan aquadest.

BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

·         Sudarwati, T.P.L., 2018, Buku Ajar Praktikum Mikrobiologi, Granti:Gresik.
·         Haryani, Dwi. 2017. Laporan Praktikum Mikrobiologi Sterilisasi Dan Pembuatan Media. (Online), (http://dwihryni.blogspot.com/2017/04/laporan-praktikum-mikrobiologi.html?m=1), diakses tanggal 5 Oktober 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar